4/20/2016

Cara Membuat Artikel Atau isi Dalam Blogger Pemula

Cara membuat artikel atau isi dalam blogger pemula


Cara Membuat Artikel – apakah anda ingin belajar Nge-blog. Artikel ini mungkin sangatlah tepat dan bermanfaat, Artikel bisa di katakan sebagai unsur terpenting dalam sebuah blog. Karena blog belum bisa di katakan sebagai blog yang sebenarnya jika di dalamnya belum terdapat artikel. perlu anda ketahui setiap blog memiliki artikel yang berbeda dan tipe atau tema yang berbeda dan idenya sangatlah banyak karena tergantung cara dia menyampaikannya kepada orang lain. 
Mari kita simak Cara membuat artikel atau isi dalam blogger pemula

Sebelum anda membuat suatu artikel pasti anda sudah menentukan tema yang akan di publikasikan
sedikit saran jika anda kebingungan untuk membuat ide dalam sebuah artikel maka anda bisa mencobanya dengan sebuah ide pengalaman , tips, berita, video dan tutorial dan tugaspun juga bisa dibuat artikel

Langkah Pertama – Siapkan apa yang ingin anda tulis atau tema pada artikel nanti.

Langkah Kedua – Login ke akun Gmail anda. Karena ini merupakan persaratan anda untuk menjelajah blogger

Langkah Ketiga – Masuk Ke Blogspot.com. jika anda blum memiliki blog anda bisa baca artikel
Cara Membuat Blogger

Langkah Keempat – Lihatlah gambar dibawah ini. Itu merupakan pintasan untuk membuat artikel


Dan itulah cara bagaimana membuat arikel di blogger
namun perlu anda ketahui untuk terlihat cantik dan rapih jangan menggunakan gambar terlalu banyak dan kalimatnya pun harus sebagus mungkin, karena yang membaca tidak anda doang namun publik.
apabila anda menulisnya secara offline di microsoft word contohnya maka anda tinggal copy dan paste namun gambar tidak bisa di copy dari word tsb, anda harus menguploadnya di blogger 

4/17/2016

Tutorial Cara Membuat Lampu Lalulintas Di Visual Basic 6

Lampu lalulintas memang sudah tidak asing lagi bagi kita namun apakah kalian tau bagaimana cara membuat simulasinya atau program pada lampu lalulintas ?
Kali ini saya akan memberikan contoh coding yang sederhana yaitu cara membuat membuat lampu lalulintas di visual basic 6, cara membuatnya sangat mudah dan saya buat sesingkaat mungkin codingannya .

Hal yang kalian siapkan untuk membuat project ini adalah
  • 4 buah command
  • 3 buah shape untuk lampunya ( Lampu merah , Lampu kuning , Lamou hijau )

Untuk lebih memperjelas penempatanya anda bias melihat gambar dibawah ini

Noted : untuk tata letak anda bisa membuatnya sesuai selera anda sendiri dan pastikan anda tidak keliru

Jika sudah sesuai maka anda bias memasukan kodingan di bawah ini:

Private Sub Command1_Click() ' merah
Shape2.BackColor = vbWhite
Shape3.BackColor = vbWhite
Shape1.BackColor = vbRed
End Sub

Private Sub Command2_Click() ' kuning
Shape1.BackColor = vbWhite
Shape3.BackColor = vbYellow
Shape2.BackColor = vbWhite
End Sub

Private Sub Command3_Click() ' hijau
Shape3.BackColor = vbWhite
Shape2.BackColor = vbGreen
Shape1.BackColor = vbWhite
End Sub

Private Sub Command4_Click()
Shape1.BackColor = vbWhite
Shape2.BackColor = vbWhite
Shape3.BackColor = vbWhite
End Sub

Keterangan :
Private Sub Command1_Click() ' merah
Shape2.BackColor = vbWhite
Shape3.BackColor = vbWhite
Shape1.BackColor = vbRed
End Sub

Jika ada tanda (‘)  kutip satu itu sebagai komentar

Sekian tutorial Cara membuat lampu lalulintas di visual basic 6 ( Manual ) jika kalian ingin membuatnya secara automatis tidak menggunakan tombol maka saya sarankan membuka
Cara membuat lampu lalulintas Automatis di visual basic6

Cara Membuat Lampu Lalulintas Automatis Di Visual Basic 6

Sebelumya saya sudah memberikan Cara membuat lampu lalulintas Manual di visual basic 6
Namun barang kali anda ingin mengembangkanya maka saya akan berikan beberapa tips merubah atau merobak yang manual menjadi auto.
Perbedaanya jika kita menggnakan yang manual maka lampu akan hidup jika kita tekan command button namun jika auto lampu akan menyala secara bergantian dengan di tetapkannya waktu atau jeda antara lampu satu dan lampu yang lainnya




Hal yang kalian siapkan untuk membuat project ini adalah 
  • Timer1  
  • 3 buah Command
    • Sistem On = Menjalankan timer 1
    • Sistem Off = Mematikan Mematikan timer1
    • Sistem Reset = Mengembalikan ke semua 
  • 3 buah shape untuk lampunya ( Lampu merah , Lampu kuning , Lamou hijau )
Note : Untuk timer1 rubah propertisnya seperti gambar dibawah ini
 


Keterangan :
 

Enable – jika true. Maka timer akan aktif saat run program anda namun saya false kan karena timer itu atau program ini berjalan jika ada yang mengaktifkanya ( enable ) jika anda lihat codingannya yang mengaktifkanya adalah command6 ( sistem ON )

Interval – Merupakan waktu nya . jika 1000 maka sama saja 1 detik, jika 100 maka 0,5 detik
Untuk lebih memperjelas penempatanya anda bias melihat gambar dibawah ini

Jika sudah sesuai maka anda bias memasukan kodingan di bawah ini, namun perlu diperhatikan untuk tata letak anda bisa membuatnya sesuai selera anda sendiri dan pastikan anda tidak keliru

Coding




Private Sub Command4_Click()
Timer1.Enabled = True
End Sub
 

Private Sub Command5_Click()
Timer1.Enabled = False

End Sub
 

Private Sub Command6_Click()
Timer1.Enabled = False
Shape8.BackColor = vbWhite
Shape9.BackColor = vbWhite
Shape10.BackColor = vbWhite
Label6.Caption = "0"
End Sub
 

Private Sub Timer1_Timer()
Label6.Caption = Label6.Caption + 1
Select Case Label6.Caption
 

Case (Text1.Text)
Shape8.BackColor = vbWhite
Shape9.BackColor = vbWhite

Shape10.BackColor = vbRed
 

Case (Text1.Text) * "2"
Shape9.BackColor = vbWhite
Shape8.BackColor = vbYellow
Shape10.BackColor = vbWhite
 

Case (Text1.Text) * "3"
Shape8.BackColor = vbWhite
Shape9.BackColor = vbGreen
Shape10.BackColor = vbWhite

Label6.Caption = "0"
End Select
End Sub

Keterangan :
Disitu saya masukan untuk mensetting waktu jeda anda bisa merubahnya
Namun jika anda ingin setiap lampu berbeda jeda waktunya
Contohnya lampu satu 2 detik dan lampu kedua 4 detik dan lampu ketiga 10 detik, Maka Anda diharuskan merubah di codingan di timer1
 

Saya ambil sampel
Select Case Label6.Caption = target yang dipilih pada progam tersebut adalah label 6
Case (Text1.Text) * "2"
Case = memilih
(Text1.Text) * "2" = text yang ada di text1 dikalikan dengan 2 ( jeda 2 detik ) namun jika ingin memasukan jeda yang berbeda yang anda rubah hanyalah timer1 menjadi :
 
Private Sub Timer1_Timer()
Label6.Caption = Label6.Caption + 1
Select Case Label6.Caption
 

Case “2” ( Jeda 2 Detik )
Shape8.BackColor = vbWhite
Shape9.BackColor = vbWhite
Shape10.BackColor = vbRed
 

Case “10” ( Jeda 10 Detik )
Shape9.BackColor = vbWhite
Shape8.BackColor = vbYellow
Shape10.BackColor = vbWhite

Case “20” ( Jeda 20 Detik )
Shape8.BackColor = vbWhite
Shape9.BackColor = vbGreen
Shape10.BackColor = vbWhite
Label6.Caption = "0"
End Select
End Sub

Sekian tutorial kali ini jika ingin meminta projectnya bisa tulis email anda di komentar di bawah ini

4/15/2016

6 Cara Mengatasi Laptop Lemot

Secara umum semuanya sudah saya bahas dalam artikel Menelusuri Penyebab Komputer Lambat. Dan secara khusus, setiap topik ada di artikelnya masing-masing. Bisa dibaca artikelnya.

Umumnya orang menyebut kondisi ini dengan istilah Booting lambat atau Loading lambat atau Kinerja lambat. Yang ingin saya klarifikasi adalah bahwa ke-tiga istilah di atas (booting, loading dan kinerja / operasional) merupakan "kasus" yang sangat berbeda. Booting merupakan awal dari event aktifitas penting dalam PC, yang (seharusnya) berjalan sangat cepat.

Mengatasi Booting Lambat

 
Tahap operasi paling awal sejak PC di ON-kan adalah proses Booting (POST - Power On Self Test). Lambat (pelambatan, de-akselerasi) di tahap ini akan lebih banyak disebabkan oleh kondisi (dan setting BIOS) yang tidak normal untuk suatu hardware tertentu. Beberapa bagian dalam proses booting yang sering menyebabkan pe-lambatan dan cara mengatasinya adalah sbb :
  1. Cache Memory (L1, L2, L3) ter Disable didalam BIOS.   Cache Memory adalah jenis memori (RAM) yang sudah ter-integrasi di dalam chip procesor (mainboard). Kecepatan Cache memory jauh lebih cepat dibanding kecepatan modul (system) RAM. Kadang di dalam BIOS tersedia menu Enable/Disable Cache (L1, L2, L3), yang mungkin secara tidak sengaja settingnya diubah menjadi Desable. ini akan menjadikan performa pc lambat, bahkan sangat lambat pada seluruh operasional PC. Jadi, langkah pertama adalah masuk BIOS dan cari setting tentang Cache Memory L1 L2 L3 ini. Pastikan di-set pada Enable.
  2. Kerusakan modul RAM sehingga kapasitas ruang memori menurun.
    Modul RAM bagaimanapun bisa rusak, jenis kerusakan tertentu akan menyebabkan proses booting mengalami kesulitan dalam mengakses ruang memory. Hal ini jelas akan menyebabkan booting lambat. Periksa bahwa kapasitas RAM sesuai dengan yang terpasang. Umumnya kapasitas RAM yang terdeteksi oleh BIOS, "sedikit" lebih besar dibanding yang tertera di label modul RAM. Pastikan bahwa hasil deteksi BIOS tidak lebih rendah dari label modul RAM. Modul RAM yang terasa cukup panas, bisa menjadi indikasi RAM yang (mulai) rusak.
  3. Setting Timing (Latency) RAM di BIOS yang tidak benar.
    Jenis modul RAM tertentu, kondisi operasionalnya memang bisa di-Setting RAM mode Manual , atau di-Over clock, tujuannya untuk mendapatkan performa optimal. Tetapi usaha melakukan over clock pada RAM dengan cara (setting parameter) yang tidak tepat akan menyebabkan RAM beroperasi tidak normal. Bukan meningkatkan kecepatan, tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Perlu diketahui bahwa proses booting sangat mengandalkan ruang memory RAM, bukan ruang harddisk. Untuk mengatasi kemungkinan abnormalitas modul RAM ini, masuk ke BIOS, cari menu setting RAM, dan ubahlah Setting RAM By SPD  (kadang disebut Automatic atau kadang disebut Default).
  4. Setting Processor (clock & ratio/multiplier) yang salah.
    Ini bisa terjadi pada BIOS yang menyediakan menu setting processor - sayangnya pada BIOS laptop jarang sekali tersedia menu ini. Jadi tak ada salahnya menyempatkan diri memeriksa bagian ini. Hasil-kali angka "multiplier/ratio" dikalikan "CPU Clock (MHz)" sama dengan "label speed" processor. Pastikan nilai ini sudah benar. Lihat di artikel Menu BIOS 6. Kecuali Anda paham betul tentang over-clocking.
  5. Kerusakan fisik harddisk (HDD), bad sector, ataupun bad cluster.
    Kerusakan fisik HDD akan menyebabkan sistem mengalami kesulitan akses ke boot file yang tersimpan dalam HDD, jelas akan berakibat booting lambat. Problem umum dalam HDD yang mempengaruhi kecepatan booting adalah kerusakan sector/cluster (bad sector), dan  fragmentasi boot file. Jika HDD adalah bagian yang dicurigai, untuk tingkat/jenis kerusakan tertentu, bisa dilakukan pemeriksaan (dan perbaikan). Melakukan ini tidak harus menggunakan software 3'rd party, karena di dalam Windows sendiri sudah ada tool yang cukup bisa diandalkan, yaitu Check Disk (Windows), baca artikel Memeriksa Kondisi Harddisk, atau bisa menggunakan Chkdsk (DOS), baca artikel Menggunakan Perintah CHKDSK dari Command Prompt. Sedangkan untuk mengatasi fragmentasi, bisa dilakukan defragmentasi menggunakan Windows Defragmenter atau software defragmenter 3'rd party lainnya. Silahkan baca artikel Defragmentasi tsb. di atas. Pada HDD yang sudah "tua", sering terjadi penurunan kecepatan read/write-nya, atau penurunan RPM-nya. Untuk hal ini hanya ada satu cara yaitu dengan mengganti HDD baru.
  6. Problem temperatur yang meningkat terlalu cepat.
    Sistem pendinginan (cooling system) yang tidak normal akan meningkatkan temperatur secara cepat segera setelah pc di ON kan. Ini sangat berpengaruh pada kondisi operasional setiap hardware dan menyebabkan problem booting lambat. Masih banyak anggapan bahwa menambah kipas (fan) - pada PC desktop - akan menurunkan temperatur ruang casing. Ini tidak selalu benar.
    • Penambahan fan pada PC desktop tanpa memperhitungkan aliran sirkulasi udara di dalam casing, justru bisa merusak kualitas pendinginan. Posisi fan yang salah, kombinasi RPM fan yang asal-asalan, serta pengaturan arah fan (exhaust/inhaust) yang tidak tepat, hanya akan memperburuk kualitas pendinginan di dalam casing PC, dan menambah tingkat kebisingan. Berhati-hatilah dalam menambah fan dalam casing PC.
    • Untuk mengatasi panas pada laptop, gunakan docking fan sebagai alas laptop. Pilih yang posisi fan-nya tepat di bawah lobang ventilasi laptop. kalau perlu ubahlah posisi fan agar hembusannya mengarah keluar atau mengarah masuk ke laptop. Selain itu tak perlulah menggunakan docking fan dengan lampu (LED) warna-warni, hanya menghabiskan daya batere saja - satu LED butuh arus +/- 20mA, cukup besar untuk laptop.
    Selain fan, harus dipastikan pula kondisi thermal paste (silicon paste) masih layak dan tidak kering mengeras. Juga tumpukan debu pada sirip pendingin (heat zink) processor dan chipset, serta debu yang menutup komponen voltage/phase regulator yang ada di sekitar processor, dan debu pada modul RAM yang berdekatan dengan processor, semuanya harus dibersihkan. Idealnya bersihkan menggunakan air blower, compressed air, vacum cleaner, tetapi dengan kwas pun juga baik. Untuk area yang sulit dijangkau kwas, tiuplah menggunakan pipet soft drink (ditiup, jangan dihisap).

Itulah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan jika menghadapi problem proses booting lambat.